Daging Tetap Bersahabat Bagi Kesehatan
TANYA:
Ass wr wb. Dokter Pengasuh Konkes yang
dirahmati Allah, sebentar lagi hari raya Idul Adha dan kita pasti akan banyak
mengkonsumsi daging qurban (sapi, kambing dan domba). Apa yang harus dilakukan
supaya tidak terkena penyakit? Atas jawbannya, kami sampaikan terima kasih.
Bapak Rohman Sidoarjo
JAWAB:
Hari raya Idul Adha atau yang sering disebut
hari raya kurban pasti bergelimang daging, baik sapi, kambing maupun domba. Qurban merupakan anjuran bagi
setiap muslim, sebagai bukti kecintaannya pada Allah SWT dan pengorbanannya
pada Islam. Qurban memiki syarat serta aturan tertentu yang wajib dipatuhi.
Salah satunya adalah jenis dan kondisi hewan yang diQurbankan serta cara
pengolahannya.
Sebenarnya, daging hewan ternak
memiliki banyak zat gizi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Secara umum
kandungannya antara lain:
1. Protein hewani, memiliki manfaat
sebagai zat pembangun penyusun jaringan tubuh, pembentukan antibodi, dan
penguatan sistem kekebalan tubuh.
2. Mineral, zat besi yang terkandung
memiliki manfaat yang baik untuk pembentukan sel darah merah dan transport
oksigen.
3. Vitamin, vitamin A, B kompleks dan
D.
4. Lemak, memiliki peran dalam sumber
energi yang cukup penting. Lemak hewani yang dikandungnya terutama omega 3,
dapat meningkatkan kecerdasan otak dan pertumbuhan otak dan syaraf.
Dengan
segala manfaat daging tersebut, tentu banyak masyarakat yang aji mumpung dan
menjadi tidak seimbang dalam mengonsumsi makanan. Sebelum Qurban jarang sekali
mengonsumsi daging, saat Idul adha tiba maka semua menu masakan didominasi oleh
daging dengan berbagai macam pengolahannya. Dalam
jumlah asupan yang besar dan frekuensi konsumsi yang terus menerus, daging yang
halal itu dapat menjadi tidak thoyyib bagi kesehatan. Konsumsi daging
secara berlebihan akan menyebabkan kenaikan kadar lipid utama dalam darah
(Hiperlipidemia). Kadar lipid utama dalam darah adalah Kholesterol dan
Trigliserida. Kadar lipid darah bisa meningkat disebabkan oleh gangguan
metabolisme atau kelainan transportasi lipid.
Nah disini perlu kita perhatikan
tentang keseimbangan dalam makan, karena jika dikonsumsi berlebihan mengonsumsi
daging dapat berakibat hal yang mengganggu kesehatan. Ini disebabkan karena
dalam daging tidak terkandung serat, sehingga menyebabkan susah Buang Air
Besar, terdapat lemak jenuh yang susah dimetabolisme dan cenderung menjadi
bumerang dalam kesehatan jantung, pembuluh darah, obesitas dan kanker. Serta
kandungan garam mineral yang tinggi pun berpotensi menyebabkan naiknya tekanan
darah.
Untuk
mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi hendaknya kita bijak dalam
mengonsumsi daging baik dari sisi jumlah, frekuensi, pengolahan maupun menu
masakannya.Kita semua sudah mengetahui, bahwa
daging merah (sampi, kambing, domba, unta, kerbau, dan sebagainya) mengandung
lemak jenuh cukup tinggi dan menjadi salah satu bahan sumber Kholesterol.Naiknya
tekanan darah pada mereka yang sebelumnya memang menderita tekanan darah dapat
disebabkan karena mengkonsumsi daging kambing/sapi berlebihan. Seperti kita
ketahui daging sapi dan daging kambing merupakan jenis daging merah yang
memiliki kandungan gizi tapi juga memiliki kandungan lemak jahat yang cukup
tinggi, sehingga mengkonsumsi daging ini secara berlebihan akan berakibat
kurang baik bagi kesehatan tubuh kita.
Selain
dagingnya yang menyebabkan naiknya tekanan darah seseorang, bumbu tambahan yang
dipergunakan untuk mengolah daging tersebut menjadi sajian sate, gule, tongseng
dan lainnya, juga berpenan untuk menaikkan tekanan darah. Kandungan garam,
vetsin/MSG, penyedap rasa, mentega dan berbagai bumbu yang mengandung natrium
dalam olahan makanan tadi berpotensi meningkatkan tekanan darah seseorang,
terutama bagi mereka yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Selain hipertensi, seperti yang sudah
disebutkan diatas bahwasanya daging merah mengandung kadar kolesetrol/lemak
jahat (LDL) cukup tinggi, sehingga mengkonsumsinya dalam jumlah besar tentunya
akan meningkatkan kadar lemak/Kholesterol jahat dalam darah dan menyebabkan
kegemukan. Tingginya lemak jahat dapat mengendap dan membentuk plak dalam darah
sehingga akan menjadi sumbatan yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
jantung, stroke juga hipertensi.
Tak hanya itu
mereka yang sering mengalami nyeri persendian akibat tingginya kadar asam urat,
ada baiknya juga mengurangi konsumsi olahan daging hewan qurban. Terutama untuk
menu olahan Gule dan tongseng yang syarat akan Jeroan dan santan, dimana kedua
jenis bahan makanan ini mengandung kadar asam urat (purin) cukup tinggi sebagai
salah satu penyebab utama radang sendi. Sehingga bagi mereka yang memiliki
riwayat penyakit radang sendi karena asam urat, baiknya hindari makanan ini
atau batasi konsumsinya.
Agar
Daging Tetap Bersahabat Bagi Kesehatan
Kita
dapat menyiasati daging dengan bijak agar ia tidak mengancam.
1. Ingatlah rambu-rambu Allah, “kuluu
wasyrabuu, walaa tusrifuu…” Silakan saja makan dan minum, tapi jangan
berlebihan. Sebagian dokter menganjurkan kita memakan daging maksimal 100 gram
sehari. Untuk memenuhi kebutuhan prouein hewani, Anda dapat memvariasikannya
dengan ikan dan daging unggas (ayam)
2. Olahlah daging dengan meminimalisir
penggunaan minyak. Contohnya dengan cara mengukus dan merebus (misalnya sup,
soto) tanpa menambahkan santan kental.
3. Selama mengkonsumsi daging,
konsumsilah sayuran dan buah dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan
porsi dagingnya.
4. Perbanyaklah
minum air putih untuk menetralisir tingginya kadar lemak dan asam urat dalam
daging tersebut.
5. Sementara
itu bagi mereka yang menderita hipertensi sebelumnya, perlu juga menyiapkan
obat darah tinggi yang biasanya dikonsumsi, untuk mengontrol tekanan darah
supaya tidak cepat naik.
Selamat menikmati daging Qurban dan tetap
sehat.
Komentar
Posting Komentar