Guru Berprestasi, Inspirasi Bagi Negeri
Menjadi seorang guru bukan
hanya sebuah profesi mulia melainkan panggilan jiwa untuk dapat berkontribusi
kepada umat manusia, mendedikasikan seluruh waktu, fikiran dan tenaganya untuk mencerdaskan
bangsa. Sosok ini lah ada dalam diri Bapak M. Syukron Dian yang merupakan Guru
SD Mindi 1 Porong, Sidoarjo. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan sudah tidak
diragukan lagi, memulai profesi pendidik beliau lakoni sejak 2001 hingga sekarang
penuh dengan kesabaran.
Kecintaanya pada mengajar tak lain background keluarga yang merupakan pendidik. Namun tak hanya itu,
suami dari Ibu Roudlotul Jannah yang memiliki profesi serupa ini pun menganggap
bahwa dunia pendidikan memiliki kolerasi antara sekolah dan masyarakat yang
sama-sama mampu memberikan ruang sosialisasi yang tinggi. Dan yang tidak kalah
penting, dunia pendidikan memiliki challenge
yakni dapat men-create diri.
Saat disinggung bagaimana
cara men-create diri dengan perannya
di sekolah, pendidik sekaligus tokoh agama yang sering mengisi khutbah dalam
Pengajian Aisiyah Majelis Tabligh Candi ini menuturkan keaktifannya dalam
kompetisi yang diadakan oleh Kemendikbud mulai dari tingkat Kabupaten hingga
Provinsi. Tercatat sudah ada beberapa prestasi yang ditorehkan oleh bapak dua
anak ini diantaranya menyandang Guru Prestasi pada tahun 2016, menciptakan
media pembelajaran SIPIN KARSO & MAS BADAR, dan KAKA IPAR yang telah
menyabet juara 3 tingkat provinsi dalam bidang teknologi dan Informasi
Kemendikbud 2017 lalu.
Sambil menunjukkan karyanya,
pak Dian begitu luwes menjelaskan satu persatu media pembelajaran yang telah diciptakan
seperti SIPIN KARSO & MAS BADAR yang merupakan singkatan dari Sirkuit
Pintar Kartu Soal dan Mengaplikasikan Software Bangun Dasar. Aplikasi edukatif
ini berisi tentang materi-materi matematika. Sedangkan KAKA IPAR adalah Kartu
Kata Imbuan Pintar. Dari namanya, aplikasi ini berisikan materi kata imbuan
yang memudahkan siswa-siswi untuk memahaminya.
Segudang prestasi
membanggakan ini merupakan bentuk dari moto dirinya dalam mengajar dan
mengabdikan dirinya bahwa beliau tidak ingin selalu berada di zona nyaman. Dan
saat ditanya soal bagaimana agar langkah beliau dapat menginspirasi guru diluar
sana. Bapak guru yang sudah bergabung di Lazismu Sidoarjo sejak 2015 ini
menuturkan bahwa sebagai pendidik dapat memaksimalkan potensi diri dalam lomba
karya yang diperuntukkan Guru dan Tenaga Kependidikan oleh Kemendikbud seperti
INOBEL (Inovasi dan Pembelajaran) maupun OGN (Olimpiade Guru Nasional). Serta
memiliki branding baik personal branding maupun school branding yakni sebagai pendidik
kita harus memiliki ciri khas baik cara dan metode pembelajaran dan itu harus
di dukung oleh managemen sekolah yang baik untuk terus mendukung potensi para
guru. (Nest)
Komentar
Posting Komentar